Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, melontarkan tanggapannya terhadap kritik yang diarahkan kepada asosiasi yang ia pimpin. Sebelumnya, asosiasi yang menaungi sepakbola wilayah Eropa tersebut memang menerima kritik terkait jadwal laga yang padat. Kritik tersebut berasal dari beberapa kalangan, termasuk Pep Guardiola serta Jurgen Klopp
Kritik Pedas Pada UEFA
Pep Guardiola dan Jurgen Klopp memang diketahui cukup kritis terkait jadwal kompetisi sepakbola Eropa selama musim kompetisi yang lalu. Pep Guardiola bahkan diketahui menyatakan bahwa menyerang asosiasi sepakbola di regional tersebut bisa jadi merupakan langkah terbaik untuk mendatangkan perubahan terkait topik tersebut.
Dalam pernyataannya, Guardiola mengatakan bahwa masalah terbesar saat ini adalah jadwal. Kalender yang ada saat ini terdiri dari 365 hari yang harus dijalani dengan laga internasional untuk tim nasional serta kompetisi-kompetisi utama dengan begitu banyak laga bagi tim-tim yang berpartisipasi. Akibat adanya jadwal ini, para pemain hanya memiliki waktu 2 sampai 3 minggu untuk berlibur di musim panas dan kemudian harus kembali berlaga. Menurutnya, penerapan seperti ini terlalu berlebihan untuk kondisi para pemain saat ini.
UEFA Dituding Lebih Utamakan Bisnis
Masih dalam kesempatan yang sama, ia berujar seandainya para pemain dan pelatih berdiri bersama dan melakukan kritik tajam atau semacamnya, apakah justru hal ini yang akan mendatangkan perubahan? Untuk FIFA atau pihak asosiasi lain, penyelenggara Liga Primer Inggris, penyedia layanan siaran kompetisi, bisnis merupakan aspek yang paling penting untuk mereka daripada kesejahteraan para pemain.
Hal ini pun kemudian menimbulkan masalah tersendiri di dunia sepakbola. Beberapa kalangan disebut-sebut mulai memperhatikan isu ini dan memberikan dukungan mereka baik kepada pihak Guardiola maupun UEFA selaku asosiasi.
Tamparan Balik
Terkait hal ini, situs W88 link alternatif melaporkan bahwa pihak UEFA mencoba melemparkan tanggapan mereka. Aleksander Ceferin mengatakan bahwa klub sepakbola yang justru menginginkan hal semacam ini karena semakin banyak kompetisi yang mereka ikuti, semakin banyak uang yang bisa mereka dapatkan ke kantong masing-masing. Ia pun menegaskan bahwa hal semacam ini bukan keputusan yang diambil oleh pihak UEFA atau FIFA untuk melangsungkan 2 kompetisi domestik pada rentang waktu 1 tahun. Ia justru menunjuk pada keputusan tim peserta Liga Primer Inggris yang mengambil langkah untuk berpartisipasi dalam Piala FA dan Carabao setiap tahun.
Dalam kesempatan yang sama, ia mengatakan bahwa mudah bagi pihak-pihak tertentu untuk menyerang asosiasi. Tapi menurutnya alasan di balik tindakan tersebut cukup sederhana. Jika tim justru bermain di kmopetisi yang lebih sedikit, maka penghasilan mereka juga akan berkurang.
Ia juga mengatakan bahwa sebenarnya pihak yang harus mengajukan keluhan adalah para buruh pabrik yang hanya mendapatkan sekitar 1,000 Euro per bulan. Menurutnya, setiap orang ingin mendapatkan sebanyak mungkin gelar juara, tapi tak ada yang ingin berjuang untuk bisa mewujudkan hal tersebut. Menurutnya akan jauh lebih penting untuk mendapaktan jumlah ideal kompetisi yang bisa diikuti semua kalangan. Dalam hal ini, menurutnya jumlah yang tepat adalah 8 kompetisi dalam rentang waktu 1 tahun.