Patrice Evra baru-baru ini dijatuhi denda sebesar 2,670 poundsterling, tepatnya pada minggu lalu. Denda tersebut merupakan bentuk sanksi kepadanya setelah melontarkan ujian homofobik pada tahun 2019 yang lalu. Mantan pemain bintang asal Perancis tersebut menekankan bahwa bahasa yang ia gunakan tersebut terbilang ‘wajar’ ketika ia masih kecil. Ia juga menyampaikan bahwa ia ‘tidak setuju dengan orang-orang yang mencoba untuk melekatkan suatu citra kepadanya yang sama sekali bukan merupakan dirinya yang sebenarnya’.
Komitmen Patrice Evra
Patrice Evra berjanji untuk ‘tetap belajar’ setelah dakwaan kriminal yang dikenakan kepadanya akibat ujaran homofobik yang terjadi pada 2019 yang lalu. Namun, ia menekankan bahwa bahasa yang dianggap banyak orang sebagai komentar vulgar tersebut merupakan ujaran yang wajar ketika ia masih kecil.
Mantan pemain bintang berdarah Perancis tersebut dikabarkan melontarkan ujaran homofik terhadap pemain Paris Saint-Germain, usai mereka digulung pada laga Liga Champions ketika berhadapan dengan Manchester United. Sebagai informasi, pertandingan yang mempertemukan kedua klub asal kota Manchester tersebut terjadi pada tahun 2019 yang lalu.
Kronologi Insiden yang Melibatkan Patrice Evra
Setelah kemenangan 3-1 United atas rival sekotanya tersebut, Patrice Evra dikabarkan pergi ke sebuah restoran di kota Paris untuk santap malam bersama seorang sahabat Paul Pogba. Dalam pertemuan keduanya tersebut, sahabatnya tersebut memintanya untuk mengirimkan sebuah video ejekan kepada seorang pendukung PSG..
Di saat itulah, mantan kapten Setan Merah tersebut melontarkan ujarannya. Akibat ujarannya dalam video tersebut, ada begitu banyak reaksi negatif yang muncul dari warga Perancis. Mereka yang tersinggung dengan ucapannya tersebut kemudian mendirikan 2 organisasi yang ditujukan untuk memerangi ujaran kebencian, Mousse dan Stop Homophobia. Kedua organisasi tersebut juga yang mengajukan keluhan terkait ujaran yang dilontarkan oleh Patrice Evra pada bulan Maret 2019 yang lalu.
Menuai Reaksi Negatif
Akibat pelaporan tersebut, situs W88 casino melaporkan Patrice Evra mengambil langkah bertanggung jawab dengan menghadiri pemeriksaan oleh pihak aparat kepolisian setempat. Kemudian, pada hari Kamis lalu, ia menerima sanksi dari pihak pengadilan. Lembaga peradilan setempat memerintahkan dirinya untuk membayar denda berupa uang. Awalnya, ia hanya dimint auntuk membayar denda sejumlah 1000 Euro atau setara dengan 890 poundstelring. Namun, ia kemudian diminta untuk membayar denda senimlai 2.000 Euro sebagai bentuk kompensasi kepada dua organisasi pelapornay tersebut.
Dalam pernyataan yang ditujukan kepada publik baru-baru ini, ia berujar bahwa dirinya merasa tersakiti karena citra tersebut tidak mewakili dirinya. Ia mengakui bahwa dirinya menggunakan bahasa vulgar dalam video tersebut. Tapi hal tersebut dilakukannya bukan untuk menghina kalangan tertentu, melainkan ujaran yang terbilang normal ketika masa kecilnya. Hal itu kemudian memaksanya untuk percaya bahwa hingga di titik saat ini pun, masih ada begitu banyak hal yang harus dipelajarinya.
Ia bahkan mengatakan pihak kepolisian sebenarnya tertawa dengan kasus tersebut. Mereka bahkan mengatakan tak berniat untuk melanjutkan kasus tersebut karena mereka tahu betul sosok dirinya dan bahasa yang digunakannya dalam video tersebut. Apalagi bahasa yang digunakannya dalam video tersebut adalah bahasa yang wajar dan jamak digunakan ketika ia masih kecil.