Beranda Berita Menatap Masa Depan Aubameyang di Arsenal

Menatap Masa Depan Aubameyang di Arsenal

0
(Last Updated On: Desember 12, 2021)

Masa depan Aubameyang sebagai kapten Arsenal mulai dipertanyakan beberapa pihak. Tak sedikit bahkan yang memprediksi ia tak lagi akan dipercaya sebagai kapten tim. Hal ini bisa terlihat dari tak dilibatkannya sang pemain dalam laga kontra Southampton. Sanksi ini sendiri dijatuhkan kepada sang pemain akibat masalah disipliner yang dilakukannya.

Gabung di W88 Sekarang

W88 masa depan Aubameyang

Masa Depan Aubameyang

Beberapa pihak belakangan ini memperkirakan Aubameyang tak lama lagi akan berhenti sebagai kapten tim. Hal ini terkait dengan tindakan indisipliner yang diduga dilakukan sang pemain. Anggapan ini sebenarnya cukup masuk akal. Pada laga kontra Southampton, misalnya, Aubameyang secara mengejutkan tidak diikutsertakan dalam laga tersebut. Walau Arsenal sendiri menang 3-0 pada laga tersebut, namun absennya sang kapten tentu menimbulkan pertanyaan besar.

Spekulasi ini mulai muncul setelah sang pemain berusia 32 tahun tersebut kembali dari perjalanannya ke luar negeri. Meski belum ada detil lengkap terkait tindakan indisipliner yang dimaksud, beberapa kabar menyebutkan bahwa pihak tim mulai menganggap bahwa tindakannya kini sudah tak lagi bisa ditolerir, apalagi dalam kapasitasnya sebagai kapten.

Masa Depan Aubameyang Dibayangi Sanksi

Salah satu sumber internal mengatakan, seperti yang dikutip di link W88, menyatakan bahwa perannya sebagai kapten kini semakin dipertanyakan. Seorang kapten tentu saja tidak bisa seenaknya muncul atau hilang pada laga luar negeri dan tidak muncul untuk beberapa waktu.

Peran seorang kapten sangat dibutuhkan dan sayangnya, Aubameyang gagal berada bersama timnya ketika ia dibutuhkan. Tak heran jika kemudian muncul dorongan untuk melucuti dirinya dari peran tersebut.

Terkait dengan absennya sang pemain pada laga kontra Southampton, pelatih Arsenal, Mikel Arteta, berujar bahwa selama ini mereka bermain dengan konsisten. Ada beberapa hal yang tidak bisa ditolerir. Kesepakatan tersebut mengikat seluruh punggawa klub dan sayangnya, ia tidak mampu memenuhi komitmennya terhadap kesepakatan tersebut. Sang pelatih pun kemudian berujar bahwa kondisi ini bukanlah situasi yang mudah. Ia sendiri tidak menginginkan sosok kapten klub untuk berada dalam posisi tersebut.

Kiprah Menurun

Masa depan Aubameyang memang menjadi sorotan belakanagn ini. Sang pemain bahkan diketahui tak lagi seproduktif dahulu. Hal ini bisa dilihat dari catatan 6 laga kompetisi terakhir yang dijalaninya tanpa melahirkan 1 gol sekalipun.

Kondisi seperti ini akhirnya memaksa sang pelatih untuk menggantikan posisinya di lapangan. Trio Gabriel, Martin Odegaard, dan Alexandre Lacazette pun dipercaya untuk mengemban tugas tersebut. Untungnya, ketiga pemain tersebut mampu menjawab kepercayaan tersebut dengan cukup baik.

Terakhir kali, Aubameyang diturunkan sebagai pemain pengganti dalam laga Arsenal kontra Everton. Sayangnya, sang pemain pada kesempatan tersebut kembali gagal mencetak gol bagi Arsenal. Hal ini bahkan ditengarai menjadi salah satu penyebab kekalahan Arsenal pada laga tersebut.

Sementara itu, pada bulan Maret silam, Aubameyang juga urung turun pada laga kontra Tottenham. Terkati hal ini, Alan Shearer berujar bahwa tindakan sang pemain ‘tidak dapat diterima’. Dalam pernyataannya, ia berujar bahwa kesalahan tersebut tidak masuk akal jika terjadi untuk kedua kalinya. Sang pelatih bahkan sudah melontarkan kritik kepadanya secara langsung akan penampilannya. Namun, sayangnya kesalahan tersebut kembali terjadi.

Aubameyang sendiri pertama kali ditunjuk sebagai kapten klub sejak November 2019 silam. Kala itu, ia ditunjuk untuk menggantikan Granit Xhaka yang harus turun tahta. Keputusan tersebut diambil usai sang pemain meluapkan kemarahannya setelah ditempatkan sebagai pemain pengganti pada laga kontra Crystal Palace. Aubameyang sendiri masih memiliki kontrak aktif hingga musim panas 2023 mendatang. Namun, kini dengan tindakan indisipliner yang dilakukannya, masa depan tersebut kini menjadi semakin tidak pasti.