Beranda Berita Kenapa Pamor Liga Bangsa-bangsa Afrika Rendah?

Kenapa Pamor Liga Bangsa-bangsa Afrika Rendah?

0
(Last Updated On: Januari 7, 2022)

Mantan pemain Arsenal sekaligus penyerang timnas Inggris melontarkan kritiknya terhadap fenomena dunia sepakbola saat ini. Menurut dirinya, masyarakat global telah menunjukkan tindakan yang mengarah pada diskriminasi. Hal ini karena pamor Piala Bangsa-bangsa Afrika yang menurutnya tidak dihargai sebaik dengan ajang kompetisi sepakbola internasional lainnya.

Gabung di W88 Sekarang

W88 Piala Bangsa-bangsa Afrika

Dugaan Rasisme di Balik Perhelatan Piala Bangsa-bangsa Afrika

Sang mantan pemain arsenal tersebut berujar bahwa penyelenggaraan ajang kompetisi tersebut terindikasi diwarnai dengan aksi rasisme. Kompetisi ini sendiri akan diselenggarkan di Kamerun pada tanggal 9 Januari hingga 6 Februari 2022 mendatang. Meski demikian, kabar yang beredar menyebutkan beberapa pemain berjuang keras untuk mempertahankan keputusan mereka untuk membela timnas masing-masing pada perhelatan tersebut.

Dalam sebuah unggahan di media sosialnya, Wright mempertanyakan fenomena ini. Ia mengklaim bahwa di antara semua kompetisi internasional saat ini, Piala Bangsa-bangsa Afrika merupakan yang paling tidak dihargai. Lebih lanjut ia berujar bahwa tidak ada kehormatan yang lebih besar bagi seorang olahragawan untuk membela negaranya dalam kompetisi internasional. Sayangnya, perhelatan kompetisi ini harus diwarnai dengan aksi rasisme. Tak sedikit pemain yang harus berurusan dengan pihak jurnalis yang mempertanyakan keputusan mereka untuk membela timnas masing-masing. Hal ini, anehnya, tidak terjadi di negara-negara lainnya.

Serangan bagi Para Pemain di Piala Bangsa-bangsa Afrika

Salah satu pemain yang mengalami fenomena tersebut adalah Sebastian Heller. Bahkan, menurut W88 link alternatif, sang penyerang Ajax Amsterdam sekaligus timnas Pantai Gading tersebut menyampaikan pengalamannya sendiri. Ia bahkan menilai pertanyaan tersebut menunjukkan rasa tidak hormat kepada bangsa-bangsa Afrika. Ia pun mengakui bahwa tak pernah sekalipun ia melihat pertanyaan yang sama dilontarkan bagi para pemain-pemain asal Eropa yang akan berlaga pada Kejuaraan Eropa.

Di saat bersamaan, di kancah Liga Primer Inggris, Chelsea, Manchester City, Liverpool, dan beberapa klub lain dipastikan terpaksa harus menjalalni laga mereka tanpa kehadiran beberapa pemain kunci. Sosok pelatih di klub-klub tersebut pun kabarnya tidak terlalu antusias dengan keputusan para pemain mereka. Namun, hal berbeda ditunjukkan oleh pelatih Crystal Palace, Patrick Vieira. Ia tak segan mendukung keputusan para pemain berkebangsaan Afrika untuk membela timnas mereka di Kamerun antinya.

Dalam pernyataannya, ia berujar bahwa ia menghargai dan memahami hasrat serta pentingnya bagi para pemain untuk berangkat dan bertarung bagi timnas mereka. Oleh karena itu, ia tidak akan menghentikan langkah para pemain tersebut untuk bertarung di Piala Bangsa-bangsa Afrika. Ia percaya bahwa kompetisi olahraga harus lebih diharga karena kompetisi tersebut sama pentingnya dengan Kejuaraan Eropa.

Perjuangan untuk Menghelat Kompetisi Regional

Piala Bangsa-bangsa Afrika sendiri akan melibatkan 24 tim nasional dari berbagai negara di benua Afrika. Awalnya, kompetisi ini dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Juni hingga Juli 2021 silam. Namun, kondisi cuaca terik yang menerpa tuan rumah, Kamerun, memaksa pihak penyelenggara untuk menunda perhelatan kompetisi ini hingga musim dingin.

Penundaan ini pun terpaksa harus berlanjut kala kondisi pandemi Covid-19 menjadi semakin parah. Meski demikian, pihak penyelenggara memastikan bahwa tidak akan ada penundaan lebih lanjut terhadap penyelenggaraan ajang tersebut.